DINAMO STARTER / MOTOR STARTER
Dua dinamo ini memiliki peran yang bertolak belakang di dalam mesin. Bila alternator (dinamo ampere) menghasilkan listrik dari putaran mesin, dinamo starter berfungsi sebaliknya, yakni menggunakan listrik untuk memutar mesin di saat start.
Esensi utama motor starter adalah sebagai unit yang memutar gigi flywheel untuk menghidupkan mesin.
Komponen yang ada pada Dinamo stater
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
- Kunci kontak (ignition switch)
- Fuse ( fusibel link )
- Kabel penghubung
- Baterai
- Motor Starter
1. Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
· Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
· START : untuk Start
2. Sekering (Fuse) :
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
3. Baterai :
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.
4. Kabel :
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
5. Motor Starter:
Esensi utama motor starter adalah sebagai unit yang memutar gigi flywheel untuk menghidupkan mesin.
Komponen utama yang ada pada motor starter di tunjukan pada gambar di bawah ini:
1. Pengungkit Gigi Motor Starter
Komponen ini bentuknya sangat sederhana dan seperti pengungkit biasa, namun dilengkapi dengan per besar sebagai damper pendorong gigi starter. Pengungkit ini bertugas mendorong gigi starter agar gigi motor starter dapat bertemu dengan gigi roda gila dan selanjutnya dapat memutar mesin.
Komponen ini bentuknya sangat sederhana dan seperti pengungkit biasa, namun dilengkapi dengan per besar sebagai damper pendorong gigi starter. Pengungkit ini bertugas mendorong gigi starter agar gigi motor starter dapat bertemu dengan gigi roda gila dan selanjutnya dapat memutar mesin.
2. Bodi motor Starter
Komponen ini berfungsi sebagai rumah motor starter. Pada bagian dalam bodi ini juga terdapat gulungan/kumparan yang memberikan efek medan magnet dengan kekuatan yang cukup untuk memutar mesin. Medan magnet yang dihasilkan bodi starter selalu berlawanan dengan medan magnet yang dikeluarkan oleh poros motor starter, maka terjadilah gaya putar poros motor starter. Gaya putar inilah yang membuat motor starter ini mampu menggerakan atau memutar mesin.
Komponen ini berfungsi sebagai rumah motor starter. Pada bagian dalam bodi ini juga terdapat gulungan/kumparan yang memberikan efek medan magnet dengan kekuatan yang cukup untuk memutar mesin. Medan magnet yang dihasilkan bodi starter selalu berlawanan dengan medan magnet yang dikeluarkan oleh poros motor starter, maka terjadilah gaya putar poros motor starter. Gaya putar inilah yang membuat motor starter ini mampu menggerakan atau memutar mesin.
3. Poros Motor Starter
Komponen ini adalah komponen utama dari sebuah motor starter. Dari poros inilah mesin dapat diputar/dihidupkan. Pada poros motor starter terdapat beberapa komponen sebagai berikut :
Komponen ini adalah komponen utama dari sebuah motor starter. Dari poros inilah mesin dapat diputar/dihidupkan. Pada poros motor starter terdapat beberapa komponen sebagai berikut :
- Elemen kontak, berfungsi sebagai kontak listrik agar arus listrik bisa mengalir kedalam gulungan motor starter menjadi magnet yang sangat kuat dan cukup kuat untuk menggerakan mesin.
- Gulungan motor starter, Gulungan ini berfungsi memberikan efek medan magnet untuk bisa menggerakan poros motor starter dengan kekuatan yang cukup untuk menggerakan atau memutar mesin.
- Pendorong gigi starter, bertugas memberikan efek 'kopling' motor starter, sehingga gaya putar motor starter bisa diteruskan ke mesin.
Pemeriksaan MOTOR STARTER Kendaraan
meliputi :
meliputi :
1. Pemeriksaan Komutator atau Poros Motor Starter, meliputi :
a. Pemeriksaan kebersihan dari komutator
jika kotor bersihkan dengan amplas ukuran # 400
b. Run Out
jika keolengan melebihi 0,05 mm ratakan dengan mesin bubut
c. Kedalaman alur
jika kedalaman alur kurang dari 0,2 mm perbaiki dengan mata gergaji
2. Armature coil, meliputi :
a. Kontinuitas kumparan
kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
catatan: pada ujung kumparan yang berhubungan langsung dengan sikat atau brush
biasanya kotor di akibatkan oleh debu yang terlalu lama sehingga menjadi kerak
ataupun oleh minyak hal ini akan mengakibatkan terhambatnya aliran arus listrik
yang berakibat tidak berputarnya motor stater.
Cara perbaikannya: cukup di bersihkan saja memakai ampelas yang halus untuk
membersihkan kotoran ataupun minyak yang menempel pada ujung kumparan.
b. Ground test
kondisi baik bila tidak ada kontinuitas
3. Field coil, meliputi :
a. Periksa kontinuitas srikuit field coil
kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan
b. Ground test, baik bila tidak ada kontinuitas
4. Sikat, meliputi :
bila panjang sikat kurang dari 8,0 mm maka sikat harus diganti
5. Pemegang sikat
pastikan pemegang sikat (+) dengan (-) tidak ada kontinuitas
6. Magnetic switch
a. Kembalinya plunyer
kondisi baik bila plunyer ditekan segera kembali
b. Pull in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dengan C.kondisi baik bila ada kontinuitas.
c. Hold in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dan body. jika ada kontinuitas berarti Baik
b. Pull in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dengan C.kondisi baik bila ada kontinuitas.
c. Hold in coil test
periksa hubungan antara terminal 50 dan body. jika ada kontinuitas berarti Baik
7. Pemeriksaan tanpa beban
Jika pemeriksaan awal dari 1 sampai 6 telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji tanpa beban. Maksudnya disini adalah pemeriksaan motor starter tanpa dipasang pada kendaraan adapun pemeriksaan ini dilakukan dengan:
a. Menghubungkan terminal negatif batrai dengan body motor starter
b. Menghubungkan terminal positif batrai dengan terminal 30 motor starter (biasanya baut terminal 30 lebih panjang dibanding dengan baut terminal C)
c. Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan terminal 50.
d. Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan terlempar dilanjutkan dengan berputar.
Apabila kondisi ini kita jumpai pada saat pemeriksaan akhir motor starter maka dapat disimpulkan motor starter dalam kondisi baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar